SaranNews.Net – Pembaca SaranNews.Net dimanapun berada, kali ini rubrik seputar ramadhan pada hari ke 14 ini, kami akan menyajikan informasi tentang 4 (empat) hal yang akan kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah pada hari kiamat.
Mungkin pembaca masih ingat dengan salah satu lirik qasidah El Soraya ” suatu masa andakan ditanya, dimuka sidang mahkamah tuhan. Kemana umur harta yang banyak, kemana ilmu tuan gunakan”.
Dirangkum dari berbagai sumber,Jum’at 14 Maret 2025, berikut kami sajikan informasi terkait hal tersebut sambil menunggu buka puasa anda diawali sebuah Hadist Rasulullah SAW yang diriwatkan oleh Ibnu Hibban dan at-Tirmizi.
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan”
Pertama yang akan dipertanggungjawabkan pada hari kiamat kelak adalah umur kita.
Sejak kita menginjak usia baligh, seluruh apa yang kita yakini, kita ucapkan dan kita perbuat, akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Jika kita telah melakukan seluruh kewajiban dan menjauhkan diri kita dari semua yang diharamkan, maka kita akan selamat dan bahagia. Sebaliknya, jika tidak, maka kita akan binasa dan merana.
Kedua, kita akan ditanya mengenai jasad kita.
Jika seluruh anggota badan kita gunakan untuk berbuat taat kepada Allah, maka kita akan senang dan beruntung. Sebaliknya, jika kita menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah, maka kita akan merugi dan buntung.
Ketiga, kita akan ditanya mengenai ilmu kita.
Kita akan ditanya, apakah kita telah mempelajari bagian ilmu agama yang fardlu ain untuk kita pelajari atau tidak.
Dan jika kita telah mempelajarinya, apakah sudah kita amalkan ataukah tidak. Ilmu agama yang hukum mempelajarinya fardlu ain adalah seperti dasar-dasar ilmu aqidah, hukum-hukum dasar terkait bersuci, shalat, zakat bagi yang mampu, puasa, kewajiban hati, maksiat-maksiat anggota badan dan lain sebagainya.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ
“Sungguh sangat celaka orang yang tidak belajar (ilmu agama yang fardlu ain), dan sungguh sangat celaka orang yang mempelajarinya tapi tidak mengamalkannya.”
Keempat, kita akan ditanya mengenai harta, dari mana kita memperolehnya dan untuk apa kita belanjakan.
Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan, dua celaka dan satu yang selamat. Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau dari sumber yang haram, dan mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan.
“Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih.” (HR Ahmad dalam al-Musnad).(*)