7 Golongan Yang Mendapat Naungan Allah Pada Hari Kiamat

  • Bagikan
Ilustrasi Manusia Di Padang Mahsyar

SaranNews.Net – Pembaca SaranNews.Net dimana pun berada, kali ini rubrik seputar Ramadan akan menyajikan informasi tentang 7 golongan hari kiamat kelak yang akan mendapat naungan disaat tidak ada naungan lain, selain naungan Allah SWT.

Sebagai umat Islam, kita harus yakin dan percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan tiba. Sebab, percaya kepada hari akhir merupakan satu dari 6 rukun iman yang wajib kita yakin sebagai se0rang Muslim. Berikut 7 golongan yang akan mendapat naungan dari Allah SWT pada hari kiamat kelak.

Pertama pemimpin yang adil

Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Kedua adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah.

Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia dan kebanyakan itu lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin menghadiri shalat fajar, akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya, dialah pemuda yang jadi harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan pemuda itu lalai, di antara mereka lebih suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Ada kesempatan untuk bermain game, atau ngebut-ngebutan di sore hari, atau bermain band, waktu mereka habis untuk hal-hal sia-sia semacam itu, bahkan maksiat pun ada yang dijadikan hobi.

Untuk saat ini jarang sekali kita lihat pemuda yang mau sadar untuk ke masjid kecuali yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.Maka pantas saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda yang rajin ibadah dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Ketiga adalah ada orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid.

Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita lebih layak tempatnya di rumah. Sampai pun untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di rumah dan pahalanya lebih besar. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.

Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu shalat setelah shalat, misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib dan Isya dengan berada dalam majelis ilmu dengan mendengar kajian Quran atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bisa juga pengertian orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang selalu mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan ketika mendengar suara azan segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan shalat.

Pegawai kantoran bergegas ke masjid ketika berkumandang hayya ‘alash sholah, hayya ‘alash sholah. Contoh-contoh seperti ini itulah mereka yang hatinya selalu terkait masjid.

Keempat adalah dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.

Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut dibangun di atas iman sampai maut menjemput.

Kelima, ada seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’ 

Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya.

Keeenam, seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya.

Sedekah merupakan salah amalan yang sangat dianjurkan bagi kita seorang Muslim. Dengan bersedekah, kita diajarkan untuk dapat saling berbagi dengan saudara-saudara kita yang keadaannya kurang mampu atau membutuhkan bantuan.

Ketujuh,seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.

Sebagai manusia kita tidak pernah luput dari yang namanya dosa dan khilaf. Maka salah satu langkah dan upaya yang harus kita lakukan adalah dengan selalu memohon ampun kepada Allah SWT. Dan hal tersebut bisa kita lakukan dengan selalu berzikir kepada Allah dengan merenungkan dan meratapi semua dosa yang ada pada diri kita. (*)

 

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *