SaranNews.Net – Ibarat kacang lupa kulitnya atau bisa disebut air susu dibalas dengan air tuba,begitulah tamsilan yang dialami masyarakat Seunebok Pusaka Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan.
Pasalnya, hingga saat ini kehadiran PT. Agro Sinergi Nusantara (ASN) belum menampakkan hasil yang positif bagi masyarakat setempat.
Tengok saja, jalan milik warga yang dipakai untuk mengangkut hasil produksi perusahaan kelapa sawit itu hanya meninggalkan debu yang setiap hari dihirup oleh masyarakat.
Parahnya lagi, pihak Perusahaan terkesan cuek bebek menyikapi kondisi tersebut. Padahal, saat pertama sekali perusahaan hasil leburan PTPN I itu datang ,disambut hangat oleh masyarakak Seunebok Pusaka Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan.
“Kehadiran PT.ASN selama ini belum berdampak positif terhadap masyarakat setempat” kata politisi muda Partai Aceh (PA) Adi Samridha Kamis 13 Maret 2025.
“Kurang nya perhatian perusahaan terhadap masyarakat Seunebok Pusaka sangat mengecewakan, bayangkan saja jalan yang di pakai puluhan tahun hanya meninggalkan debu yang dihirup masyarakat saban hari, tidak ada perhatian memadai dari pihak perusahaan” sambung anggota DPRK peraih suara terbanyak Dapil 6 Aceh Selatan tersebut.
Tidak hanya itu, sebut Adi Samridha, beberapa tahun terkahir, PT. ASN membangun tanggul agar banjir tidak masuk ke perusahaan, akibatnya air luapan sungai gelombang menghantam perkampungan yang menyebabkan rusaknya jalan hinga terputus total, abrasi sungai, rusak nya jembatan, dan kerugian materil dan immaterial lainya bagi masyarakat Seuneubok Pusaka.
“Tapi perusahaan tutup mata, sikap ini menggambarkan seolah manajemen perusahaan berkata biar kami hidup dan mengambil hasil di tanah mu dan mampuslah kamu masyarakat Seunebok Pusaka” sebut Adi Samridha.
Celakanya lagi, mulai tahun 2004-2005 terjadi penyerobotan lahan masyarakat Seunebok Pusaka dan mendapat protes dari warga.Hal itu sebagai mana di muat di Koran serambi Indonesia pada edisi 20 Maret 2005.
Dalam dokumen tersebut, di akui penyerobotan lahan warga 55 Ha walaupun klaim warga 160 Ha, yang sampai kini sudah 25 tahun lebih hasil produksi di tanah serobot itu dinikmati sendiri oleh perusahaan.
“Hari ini masyarakat menggugat sesuai dengan perjanjian perusahaan yang sudah terlanjur tanam pada saat itu, untuk di kembalikan kepada masyarakat dalam jangka waktu sekali masa tebang atau 25 tahun, tapi sampai pada hari ini, puluhan tahun kesabaran masyarakat seunebok Pusaka, tidak juga di kembalikan” ungkap Adi Samridha.
Adi Samridha berharap pihak PT.ASN segera menepati janji kepada masyarakat dan mengembalikan lahan yang sudah diserobot, memberikan CRS dan plasma yang jelas serta gant rugi akibat yang dtimbulkan oleh perusahaan selama ini.|HS