Seleksi Ketat di Atas Ring: Pra-PORA Tinju Aceh Menuju PORA & PON

  • Bagikan

Banda Aceh | Sarannews – Gelaran Kejuaraan Pra-PORA ke-IV Tahun 2025 untuk cabang olahraga (cabor) tinju resmi berlangsung di Banda Aceh, mulai 6 hingga 12 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari tahapan penting menuju ajang PORA Aceh Jaya 2026 dan PON XXII di NTB-NTT pada tahun 2028 mendatang.

Dengan mengusung tema “Satria di Dalam & di Luar Ring”, ajang ini mempertemukan lebih dari 200 petinju dari 18 kabupaten/kota se-Aceh yang masih aktif dalam pembinaan tinju. Mereka bertanding untuk memperebutkan posisi sebagai wakil daerah masing-masing di PORA mendatang.

Ketua Pengprov Pertina Aceh, Muksalmina, S.Pd, dalam wawancaranya dengan Sarannews menyampaikan bahwa kejuaraan ini merupakan babak penting dalam seleksi atlet menuju pentas yang lebih tinggi.

“Tujuan utama Pra-PORA cabang tinju ini adalah untuk menjaring atlet terbaik dari kabupaten/kota se-Aceh agar dapat bertanding di PORA Aceh Jaya nanti. Dari PORA itulah kita akan memilih petinju terbaik untuk memperkuat kontingen Aceh di PON XXII/2028 di NTB dan NTT,” ujar Muksalmina.

Ia menambahkan bahwa atlet yang menempati posisi juara 1 hingga peringkat 7 akan mendapatkan tiket ke PORA 2026. Namun, lebih dari sekadar seleksi, Pra-PORA juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali semangat pembinaan di daerah.

“Kami harap setelah ini, pembinaan atlet di daerah terus dilakukan secara serius. Jangan sampai setelah lolos, tidak ada penguatan. Karena kalau bicara prestasi, tidak bisa instan. Harus ada proses dan latihan yang konsisten,” tambahnya.

Muksalmina menekankan pentingnya latihan rutin, teknik yang baik, serta kesiapan fisik. Menurutnya, tinju sebagai olahraga bela diri tertua di dunia menuntut dedikasi tinggi. Ia bahkan menyinggung hasil Aceh pada PON sebelumnya, yang hanya memperoleh 4 medali perunggu karena keterbatasan persiapan.

“Kali ini kami bertekad untuk mengubah itu. Target kami, medali emas di PON NTT-NTB nanti. Maka kami butuh pelatda (pemusatan latihan daerah) yang serius dan dukungan penuh dari pemerintah provinsi,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Wanda, kepada Sarannews menyampaikan bahwa kegiatan sempat dihentikan sementara menjelang waktu Magrib pada Selasa (8/7), dan akan dilanjutkan kembali pada malam hari. Hingga berita ini diturunkan, pertandingan masih berlangsung dengan antusiasme tinggi dari peserta dan penonton.

Kejuaraan Pra-PORA ini tidak hanya menjadi ajang seleksi, tetapi juga refleksi atas capaian olahraga tinju Aceh selama ini. Harapan besar bertumpu pada regenerasi atlet dan pembinaan berkelanjutan, agar Aceh mampu berbicara lebih banyak di pentas nasional, termasuk di PON XXII/2028 mendatang.(R)

Penulis: Mersal WandiEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *