Peresmian Gerai Indomaret Pertama di Aceh Barat Daya, Wujud Komitmen Majukan Ekonomi Daerah dan UMKM

  • Bagikan

Blangpidie | sarannews – Gerai Indomaret pertama di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi beroperasi pada Senin, 4 Agustus 2025. Gerai ini berlokasi di Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie. Acara peresmian diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara (MC), dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan diakhiri dengan doa bersama.

Peresmian ini turut dihadiri oleh Bupati Aceh Barat Daya, Dr. Safaruddin, S.Sos., M.S.P., Wakil Bupati Zaman Akli, S.Sos., Ketua DPRK Abdya Roni Guswandi, S.Pi., serta unsur Forkopimda Abdya.

Dalam sambutannya, MC menyampaikan bahwa kehadiran Indomaret di Abdya merupakan harapan banyak masyarakat. Gerai ini bukan dimaksudkan untuk menyaingi pelaku usaha lokal, tetapi semata mata ingin memajukan ekonomi abdya dan melayani konsumen, dan telah melalui proses verifikasi dari Dinas Perindagkop Abdya. Diharapkan, kehadiran Indomaret dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta memberikan ruang dan dukungan bagi pelaku UMKM lokal.

Pihak manajemen Indomaret yang diwakili oleh Bapak Yananta Utama menjelaskan bahwa Indomaret yang berdiri sejak tahun 1988 kini telah memiliki 23.127 gerai di seluruh Indonesia hingga tahun 2025. Khusus untuk gerai Abdya, pihaknya telah merekrut 7–10 karyawan yang berdomisili di wilayah Abdya, dan jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan perkembangan operasional gerai.

“Komitmen kami adalah memajukan UMKM lokal. Saat ini, ada 75 pelaku UMKM Abdya yang akan dilibatkan dan mendapatkan pendampingan terkait produk yang bisa dipasarkan di Indomaret. Kami akan memberikan kemudahan bagi konsumen dan menjalin kerja sama penuh dengan pemerintah daerah Aceh Barat Daya,” ujar Yananta.

Bupati Abdya, Dr. Safaruddin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dibukanya gerai Indomaret pertama di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa pendirian gerai ini telah melalui proses kesepakatan (MoU) bersama pemerintah daerah.

“Sebagaimana komitmen saya sejak kampanye, minimal 30% produk UMKM lokal Abdya harus masuk di gerai Indomaret. Selain itu, semua tenaga kerja yang direkrut wajib berasal dari Abdya. MoU ini berlaku selama dua tahun untuk tahap awal. Kami paham akan ada pro dan kontra, namun ini bukan persaingan antar ‘orang luar’ dan ‘orang lokal’, sebab pelaksana di lapangan juga adalah warga Abdya,” ujar Bupati.

Ia juga menekankan agar izin pendirian gerai hanya diberikan untuk wilayah kota, bukan di desa-desa atau kampung, demi menjaga persaingan usaha yang sehat. Produk yang dijual pun harus sesuai dengan ketentuan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan mencantumkan logo halal.

Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan dengan seremonial pemotongan pita oleh Bupati Dr. Safaruddin, pemotongan nasi tumpeng, serta prosesi Peusijuek, yaitu tradisi adat Aceh sebagai bentuk doa dan harapan untuk keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan dalam memulai suatu hal yang baru.

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan ekonomi Aceh Barat Daya, khususnya dalam mengembangkan potensi UMKM lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat

Penulis: Julian GeryEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *