Aceh Selatan | sarannews – Kondisi jalan lintasan dilokasi objek wisata Padang Bakau Kecamatan Labuhanhaji, Aceh Selatan, terus memburuk akibat abrasi pantai yang semakin parah. Selain mengikis daratan hingga ke lahan kebun warga, abrasi juga merusak akses jalan yang menjadi jalur utama bagi pengunjung wisata.
Jalur yang juga sebagai penghubung dua desa antara Padang Bakau dengan Sawang Indah tersebut sebelumnya pernah diaspal sekitar lima tahun lalu, kini dipenuhi batu-batu tajam dan tak lagi nyaman dilalui kendaraan. Tak sedikit pengunjung yang jatuh dan mengalami pecah ban atau terpaksa memutar balik karena medan yang berat dan membahayakan.
“Diaspal lebih kurang pada tahun 2020, tapi abrasi mulai parah pada Juni 2024. Kondisi ini sudah saya laporkan sejak awal menjabat sebagai Plt Camat, bahkan sebelumnya sudah pernah diajukan proposal permohonan beserta dokumen fisik ke Pemkab pada masa Pj Bupati dulunya,” ujar Camat Labuhanhaji Fadhli ras, S.Ag kepada media ini.
Ancaman Serius bagi Warga dan Wisata
Tidak hanya menyulitkan akses wisatawan, abrasi juga merusak lahan pertanian dan perkebunan warga yang berada di sekitar garis pantai. Warga khawatir jika tidak segera ditangani, kerusakan akan semakin meluas dan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Pantai laut Labuhanhaji ini sebenarnya memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam di pesisir Aceh Selatan. Namun akses jalan yang rusak parah menjadi hambatan utama. Pengunjung dari luar daerah pun mengeluhkan sulitnya mencapai lokasi wisata yang sebenarnya memiliki pemandangan alam yang indah dan alami.
“Kalau dibiarkan terus seperti ini, wisata bisa mati. Padahal masyarakat sudah mulai mengembangkan usaha kecil seperti warung dan sewa pelampung,” ujar salah satu warga.
Desakan untuk Tindakan Nyata
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan segera melakukan penanganan serius, tidak hanya tambal-sulam. Pembangunan tanggul pengaman pantai serta perbaikan jalan perlu menjadi prioritas, mengingat dampak abrasi ini tidak hanya soal akses wisata, tapi juga menyangkut keselamatan warga dan keberlangsungan ekonomi lokal.(*)