Banda Aceh|SaranNews – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh (PA) melalui juru bicara Nurzahri angkat bicara terkait kisruh dan polemik yang terjadi saat ini pasca penunjukan Alhudri sebagai Plt.Sekda Aceh.
Nurzahri meminta kader Partai Gerindra di Aceh untuk tidak memperkeruh terkait pernyataan ketua DPRA Aceh Zulfadli saat rapat paripurna pengambilan sumpah dan pelantikan wakil ketua DPRA Aceh dari partai Golkar, Jum’at malam (21/02/2205.
“Partai Aceh mengingatkan seluruh pihak, terutama pihak Partai Gerindra Aceh untuk mendisiplinkan kader-kadernya agar tidak memperkeruh suasana. Terutama terkait dengan statemen kekanak-kanakan para pengurus Gerindra yang mengaitkan persoalan ini dengan Partai Aceh,” kata Nurzahri, Sabtu (22/02/2025).
Lebih lanjut, sebut Nurzahri, bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Ketua DPR Aceh merupakan tupoksi kerja DPRA dalam aspek pengawasan kinerja Pemerintah Aceh.Ketua DPRA menilai kebenaran Surat Keputusan (SK) tersebut perlu ditelusuri oleh lembaga hukum terkait.
“Jika SK benar, maka dapat disampaikan kembali kepada DPRA bahwa SK tersebut adalah benar. Sedangkan bila salah maka SK tersebut dapat diperbaiki sesuai mekanisme yang berlaku,” lanjut mantan anggota DPRA Aceh itu.
Nurzahri menambahkan, kader Partai Gerindra tidak perlu kebakaran jenggot menanggapi persoalan ini dan bahkan menarik persoalan ini menjadi peperangan dengan Partai Aceh.
Begitupun, Nurzahri meminta kepada pimpinan Gerindra untuk mendisiplinkan para anggotanya dan memberikan pendidikan politik yang benar agar tidak asal bunyi.
“Apalagi Gerindra adalah sebuah partai besar, tentunya jangan sampai citra partai besar ini tercederai oleh kader-kader yang tidak berkualitas,” tutup Nurzahri.***