Banda Aceh | sarannews – Senin malam, 8 September 2025, sebuah drone bunuh diri yang diluncurkan dari Yaman berhasil menghantam Bandara Internasional Ramon di bagian selatan Israel. Ledakan yang terjadi di aula penumpang memicu kepanikan besar di lokasi, di mana ratusan orang tengah beraktivitas.
Otoritas Rezim Zionis Israel melaporkan sedikitnya delapan orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Para korban segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Saksi mata menggambarkan situasi di bandara menjadi kacau setelah ledakan terjadi, dengan orang-orang berlarian menyelamatkan diri.
Sebagai langkah darurat, Rezim Zionis Israel menutup seluruh aktivitas di Bandara Ramon hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Penutupan ini menegaskan rapuhnya sistem pertahanan udara Israel yang selama ini diklaim paling canggih di kawasan.
Bandara Ramon sendiri merupakan infrastruktur penting di wilayah selatan Israel dan kerap dijadikan jalur alternatif jika Bandara Ben Gurion di Tel Aviv terganggu. Namun, serangan yang terjadi malam ini membuktikan bahwa fasilitas strategis tersebut tidak mampu bertahan dari ancaman lintas batas.
Peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi Israel di tengah meningkatnya eskalasi konflik regional. Serangan ke jantung fasilitas transportasi sipil menunjukkan bahwa keamanan Israel tidak lagi kebal, dan membuka babak baru ketegangan yang berpotensi semakin memanas di Timur Tengah. [red]