DPRK Aceh Selatan Canangkan Kota Wisata, Pemda Diminta Untuk Lebih Fokus Dan Terarah

  • Bagikan

Aceh Selatan | SaranNews – Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang memiliki keindahan alam dan objek wisata yang menarik dan banyak. Hampir setiap kecamatan yang di Aceh Selatan memiliki objek wisata yang jika dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD). 

Di Kecamatan Tapaktuan misalnya, selain objek wisata Tuantapa, ada beberapa tempat lainnya yang tak kalah indah panorama alamnya. Sebut saja, wisata alam tingkat 7 (tujuh) yang pernah terkenal di era tahun 1990 han. Wisata kolam Ie Sijuk Panjupian, wisata kuliner pantai Lhok Rukam, hingga wisata Gua Kalam yang masih asri dan alami.

Di Kecamatan Samadua , wisata legendaris air dingin masih menjadi salah satu favorit untuk dikunjungi. Wisata Lubuk Indah milik mantan anggota DPR RI Rafli Kande juga tak kalah menariknya. Lalu, wisata alam pantai Seurudong di Kecamatan Sawang, wisata Pantai Batee Puteh Lhok Aman Kecamatan Meukek hingga wisata alam Goa Batee Meucanang di Labuhan Haji Barat.

Di Trumon misal nya, wisata alam air terjun tangga seribu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, meskipun akses menuju kesana masih sulit. Wisata Pulau Dua di Bakongan Timur juga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin melepaskan penat di akhir pekan. Kemudian, pantai Cemara Ujung Batee Pasie Raja juga masih menjadi salah satu objek populer pilihan keluarga di Aceh Selatan untuk berlibur di akhir pekan.

Anggota DPRK Aceh Selatan Alja Yusnadi saat diminta tanggapannya terkait pengembangan objek wisata di Kabupaten Aceh Selatan mengatakan pentingnya peran pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor untuk mendukung pembangunan daerah.

Hal ini dilakukan,agar wisata di Aceh Selatan dapat memberikan kontribusi untuk daerah dan masyarakat. Begitupun, politisi partai Gerindra ini menyebutkan jika wisata di Aceh Selatan bisa dikembangkan sebagai destinasi unggulan.

“Setiap tahunnya Aceh Selatan selalu dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melihat panorama alam dan tempat wisata lainnya. Hal ini menandakan betapa eksotisnya alam yang dimiliki daerah ini,” kata Alja Yusnadi saat dihubungi SaranNews Senin 10 Februari 2025.

Lebih lanjut, sekretaris komisi II ini mengharapkan agar pemerintah daerah melalui instansi terkait harus serius menangani sektor pariwisata di Aceh Selatan. Sebab, sektor wisata ini dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi tahun ini, sebut Alja, pemerintah pusat memangkas dana transfer sekitar Rp.100 milliar untuk Aceh Selatan.

“Selama ini sebagian besar dari hidup dan bergantung dari dana transfer tersebut” lanjut Alja.

Kandidat Doktor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menerangkan dana transfer merupakan skema fiskal pusat daerah pasca reformasi. Pusat memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus dirinya, tanpa campur tangan pusat yang terlalu jauh. Hasilnya menurut Alja, ada yang tercapai ada juga yang tidak tercapai.

“Belakangan, relasi fiskal pusat-daerah itu sedikit demi sedikit. Pusat “mengurangi” otonomi daerah dalam hal mengatur fiskal, singkatnya, pusat memengang ekor, ” ujar anggota Banleg DPRK Aceh Selatan itu.

Alja Yusnadi menambahkan, untuk jangka panjang, daerah dituntut untuk lebih kreatif mencari sumber pendapatan asli daerah (PAD) salah satunya di sektor pariwisata. Itu sebab, Alja Yusnadi selaku anggota DPRK Aceh Selatan mencanangkan Aceh Selatan menjadi Kota Wisata.

“Sepengetahuan saya, hanya ada dua sektor yang dapat menggenjot atau menstimulus PAD yaitu Industri, pariwisata” jelas Aja Yusnadi.

“Untuk Aceh Selatan yang paling memungkinkan adalah wisata, melalui beberapa destinasi yang sudah dikenal luas dan eksotisnya panorama alam, saya yakin Aceh Selatan akan menjadi tujuan wisata di wilayah Selatan-Barat Aceh bahkan Indonesia secara umum”tutup Alja Yusnadi.|HK

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *