Berikut Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Ramadhan

  • Bagikan

Banda Aceh|SaranNews– Ramadhan merupakan bulan mulia. Selain penuh keberkahan, beragam peristiwa terjadi di bulan suci ini. Penasaran apa saja? Simak tujuh peristiwa penting yang terjadi saat Ramadan di bawah ini.

Allah SWT menurunkan banyak kemuliaan saat Ramadan. Amalan yang dikerjakan pada bulan ini akan mendapat ganjaran yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan bulan Ramadan.

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad)

Peristiwa Penting Saat Ramadhan

Bulan Ramadan semakin terasa istimewa karena berbagai peristiwa penting terjadi pada bulan ini. Merangkum dari beberapa sumber, berikut peristiwa penting yang terjadi saat Ramadan.

Pertama, turunnya Al-Qur’an

Umat Islam pastinya sudah tak asing dengan peristiwa turunnya Al-Qur’an yang bertepatan pada bulan Ramadan. Peristiwa ini juga dikenal sebagai Nuzulul Qur’an.

Nuzulul Qur’an terjadi pada 17 Ramadan atau 13 tahun sebelum Hijriah. Allah SWT menurunkan wahyu pertama-Nya kepada Rasulullah SAW saat berusia 40 tahun.

Saat itu, Rasulullah SAW sangat sering berdiam diri di Gua Hira untuk beribadah. Di tengah ibadah yang sedang dilakukannya, Rasulullah SAW didatangi Malaikat Jibril sembari berkata, “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini.”

Kemudian, Jibril memerintahkan Nabi untuk membaca, tetapi Rasulullah SAW menjawab tidak bisa. Perintah ini diulang sebanyak tiga kali dan turunlah wahyu pertama yang tertuang dalam surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5.

Berdasarkan pakar astronomi Syekh Mahmud Basya, tanggal diturunkannya Al-Qur’an bertepatan dengan awal Februari 610 Masehi. Akan tetapi, ada pendapat lain yang menyatakan Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pada 24 Ramadan.

Dalam situs resmi MUI, Allah SWT menerangkan tentang Nuzulul Qur’an dalam beberapa ayat Al-Qur’an seperti surat Al Qadr, surat Al Baqarah ayat 185, dan surat Ad Dukhan ayat 3. Ketiga surat tersebut menyebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam yang penuh berkah.

Kedua, perang Badar

Sejarah mencatat Perang Badar merupakan pertempuran pertama kaum muslim. Biasa disebut juga sebagai Ghazwah Badr Al-Kubra, perang ini terjadi pada hari Jumat, 17 Ramadan tahun kedua Hijriah.

Perang Badar juga menjadi pembuktian atas kebesaran Allah SWT. Pasalnya, pasukan muslim yang berjumlah 313 orang meraih kemenangan setelah berhadapan dengan 1.300 pasukan kaum Quraisy.

Kecerdikan strategis yang dibuat Nabi Muhammad SAW membawa umat Islam berhasil memukul mundur tentara Quraisy hanya dalam waktu hitungan jam.

Selain itu, pasukan muslim juga berhasil mendapatkan 300 kuda, 700 unta, 600 senjata lengkap, dan barang dagang miliki Abu Sufyan.

Atas kemenangan ini, Perang Badar menjadi tanda awal kejayaan umat Islam. Dalam peristiwa itu tercatat sebanyak 14 pasukan muslim gugur secara syahid.Sementara masing-masing 70 orang pasukan Quraisy terbunuh dan tertawan.

Ketiga, Pembebasan Kota Makkah

Peristiwa yang dikenal juga sebagai Fathu Makkah ini terjadi pada 20 Ramadan tahun kedelapan Hijriah. Seperti namanya, Rasulullah SAW bersama para sahabat berhasil menaklukkan Kota Makkah dari tangan kaum Quraisy.

Fathu Makkah terjadi karena dipicu pelanggaran perjanjian Hudaibiyyah yang dilakukan umat Quraisy. Mereka bersekongkol dengan umat lain untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasulullah SAW

Dalam perang tersebut, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid sebagai panglima yang memimpin 10.000 pasukan muslim. Nabi bersama pasukan-Nya berperang dalam kondisi berpuasa, yang kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami masyaqqah (keberatan).

Setelah menaklukkan pasukan Quraisy, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menghancurkan 360 berhala di sekitar Ka’bah. Selepasnya, kaum muslim juga mengumandangkan takbir, meminum air zamzam, dan Rasulullah SAW melaksanakan salat di makam Ibrahim.

Keempat, Lailatur Qadar

Lailatul Qadar menjadi malam yang diburu umat Islam pada 10 hari terakhir Ramadan karena memiliki kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.

Pada saat Lailatul Qadar, Allah SWT menetapkan takdir perjalanan hidup manusia untuk setahun berikutnya.

Kata qadar sendiri bermakna mulia. Sehingga muslim sangat dianjurkan memperbanyak berdoa dan beribadah untuk memohon kemuliaan selama hidupnya.

Selain nilainya yang lebih baik dari seribu bulan, terdapat beberapa keistimewaan lain Lailatul Qadar.

Seperti waktu diturunkannya Al-Qur’an, malam penuh keberkahan dan kesejahteraan, para malaikat turun dari langit, serta diampuninya dosa setiap orang.

Bahkan, keistimewaan dari peristiwa ini termaktub secara khusus di surat Al-Qadar yang terdiri atas lima ayat.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa. Sebab, kemuliaan pada malam itu tidak tertandingi oleh malam-malam lainnya.

Sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Qadr ayat 3:

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” Rasulullah SAW juga menganjurkan umat islam memperbanyak amal ibadah pada malam ini, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.

“Dari ‘Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Carilah Lailatul Qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan.” (Ditahrijkan oleh al-Bukhari, I, Kitab al-Tarawih, hal. 225)

Adapun hadis lain berbunyi:“Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tunggulah Lailatul Qadar pada sepuluh akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir.” [Ditahrijkan oleh Muslim, Nomor 211/1165).

Dari penjelasan kedua hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh akhir, sembilan akhir, atau tujuh akhir bulan. Tiada ada penetapan yang pasti soal tanggal tersebut

Lailatul Qadar juga dijuluki sebagai malam 1000 bulan karena mengandung 3 makna. Makna tersebut yaitu malam penuh kemuliaan, malam penetapan AllAH untuk perjalanan hidup manusia, dan malam yang sempit.

Melihat maknanya yang sangat dalam, maka dari itu dianjurkan umat islam untuk banyak melakukan amal ibadah pada malam ini.

Kelima, Azan disyariatkan pertama kali
Azan disyariatkan sebagai panggilan salat pertama kali juga bertepatan pada bulan Ramadan. Tepatnya, terjadi saat tahun pertama dari hijrah Nabi atau tahun 623 masehi.

Saat itu, para sahabat sulit mengetahui waktu salat secara pasti. Mereka pun bermusyawarah untuk menentukan penanda masuknya waktu salat. Sampai suatu malam, Abdullah bin Yazid mendapatkan petunjuk melalui mimpinya. Ia dibimbing untuk melakukan azan.

Keesokan harinya, ia segera mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan mimpinya. Rasulullah SAW pun membenarkan mimpi tersebut dan memerintahkan Bilal untuk melakukan azan karena suaranya yang merdu.

Keenam, Penaklukan Andalusia

Kejayaan umat Islam dengan menaklukkan suatu wilayah kembali tercatat di bulan Ramadan. Pada tahun ke-92 Hijriah atau 711 masehi, kaum muslim berhasil mengambil alih Andalusia.

Saat itu, Musa bin Nusayr menyiapkan pasukan untuk menaklukkan Andalusia di seberang Selat Gibraltar. Pasukan tersebut dipimpin Tariq bin Ziyah.

Untuk mencegah pasukannya mundur, Tariq bin Ziyad membakar seluruh kapal tentaranya begitu mencapai tepi utara Mediterania.

Mereka menembus pertahanan Andalusia dan menaklukkan Seville dan Toledo. Kawasan ini sekarang lebih dikenal sebagai Spanyol dan Portugal.

Ketujuh, wafatnya orang terdekat Nabi

Di balik keagungannya, bulan Ramadan ternyata menyimpan kesedihan. Sebab, empat orang terdekat nabi wafat pada bulan ini. Mereka adalah Siti Khadijah, Siti Aisyah, Fatimah Az-Zahra, dan Ali bin Thalib.

Siti Khadijah yang merupakan istri pertama Rasulullah SAW wafat pada 11 Ramadan tahun ke-10 masa kenabian. Sementara, istri ketiga nabi, Siti Aisyah wafat pada 17 Ramadan 58 Hijriah.

Sang putri Rasulullah SAW, Fatimah Az-Zahra wafat pada 3 Ramadan 11 Hijriah selang enam bulan setelah meninggalnya Rasulullah SAW. Ali bin Abi Thalib yang merupakan suami Fatimah Az-Zahra sekaligus sahabat nabi wafat dibunuh pada 21 Ramadan 40 Hijriah.***

Sumber : Detik

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *