Jakarta | sarannews – Vape banyak digunakan sebagai alternatif rokok konvensional. Meski demikian, muncul kekhawatiran penggunaan zat kimia berbahaya yang dicampurkan ke dalam cairan vape seperti etomidate.
Fenomena ini menjadi sorotan di kalangan medis, sebab bisa memicu gangguan kesehatan yang parah. Lantas, apa bahaya dari penggunaan etomidate dalam vape?
Etomidate Adalah Obat untuk Anestesi
Pakar adiksi dari Institute of Mental Health Addiction Neuroscience (IMAN), dr Hari Nugroho menjelasakan, etomidate merupakan obat hipnotik yang digunakan anastesi. Zat ini bersifat ultra short acting dengan distribusi yang cepat.
Cara bekerja etomodate di otak mirip dengan obat anestesi propofol yang mempengaruhi reseptor GABA atau Gamma aminobutyric acid tipe A. Dikutip dari laman Medicine Net, biasanya, etomidate bekerja dalam satu menit setelah diberikan secara intravena. Durasi efeknya bergantung pada dosis yang diberikan dan umumnya berlangsung selama 3-5 menit.
“Kalau bisa dibilang, etomidate ini jadi masuk ke New Psychoactive Substances, karena kebanyakan belum masuk ke aturan yang melarang zat ini. Beberapa negara China, Hongkong dan Singapore mulai memasukkan obat ini sebagai zat yang perlu diatur karena potensi penyalahgunaan dan bisa membahayakan,” kata dr Hari.
Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati menuturkan, fungsi utama etomidate adalah membuat pasien tidur dengan cepat tanpa menurunkan tekanan banyak terlalu banyak. Etomidate umumnya digunakan di ICU atau ruang gawat darurat.
“Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular, seperti pasien syok dan trauma berat,” kata Profesor Zullies kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Bahaya Campuran Vape dan Etomidate
dr Hari menuturkan, etomidate bukan obat yang bisa digunakan sembarangan tanpa pengawasan. Sebab, penyalahgunaan zat ini, apalagi jika dijadikan liquid vape bisa berbahaya bagi kesehatan.
Jika digunakan dalam rokok elektrik, penggunaan etomidate bisa meningkatkan risiko gangguan di paru-paru, seperti popcorn lung atau kejadian EVALI, electronic cigarette or vaping acute lung injury. Dikutip dari laman American Lung Association, EVALI adalah cedera paru terkait penggunaan rokok elektrik atau produk vaping. Penyakit pernapasan akut atau sub akut ini bisa berakibat fatal.
“Mau pakai vape atau disuntik, atau metode lain, penggunaan tanpa indikasi medis dan tanpa monitor bisa meningkatkan risiko efek samping, terlebih dengan penggunaan secara ilegal seperti kasus liquid vape ini, di mana tidak ada kontrol sama sekali apakah zatnya hanya etomidate atau turunan etomidate atau bahkan dicampur lagi dengan zat lain yang juga berbahaya,” tegas dr Hari.
Adapun beberapa efek samping dari penggunaan etomidate adalah:
- Pernapasan dalam dan cepat (hiperventilasi)
- Kedutan atau kejang otot (mioklonus), termasuk pada otot rangka dan otot mata
- Penurunan laju pernapasan (hipoventilasi)
- Penurunan saturasi oksigen
- Kejang pita suara (laringospasme)
- Henti napas sementara (apnea)
- Mendengkur
- Cegukan
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Tekanan darah rendah rendah (hipotensi)
- Irama jantung tidak teratur (aritmia)
- Detak jantung cepat (takikardia)
- Detak jantung lambat (bradikardia)
- Mual
- Muntah