Jelang Aksi 1 September, Dukungan Terus Mengalir untuk Aliansi Rakyat Aceh

  • Bagikan

BANDA ACEH | sarannews – Suasana di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada Minggu (31/8/2025) malam menunjukkan kesiapan penuh Aliansi Rakyat Aceh (ARA) untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran yang dijadwalkan pada Senin, 1 September 2025. Menjelang hari H, dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus berdatangan, memperkuat barisan gerakan sipil yang menuntut reformasi tersebut.

Pantauan di lokasi, para aktivis tampak sibuk menyelesaikan persiapan akhir di posko logistik yang telah didirikan sejak Sabtu. Berbagai spanduk tuntutan dibuat, sementara beberapa di antaranya telah terpasang di pagar gedung DPRA, termasuk spanduk besar bertuliskan “REFORMASI DPR.POLRI”. Tumpukan logistik sumbangan dari masyarakat, seperti air mineral dan kebutuhan lainnya, terlihat menggunung, menjadi bukti nyata adanya simpati publik terhadap gerakan ini.

Dukungan tidak hanya datang dari kalangan muda. Seorang aktivis ’98, Aulia Darussalam, yang turut memberikan sumbangan di lokasi, menyatakan dukungannya terhadap perjuangan generasi penerusnya. “Kita merasa simpati dan ikut berkontribusi dengan sumbangan bantuan semampunya, gerakan sipil ini patut mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk kebaikan bangsa dan khusunya Daerah Aceh ini kedepan, dulu kita berjuan untuk Reformasi, namun saat ini kita kecewa, adik-adik aktivis dan mahasiswa serta masyarakat ini tentu juga memiliki cita-cita yang sama untuk perubahan,” ujarnya.

Gerakan ini juga mendapat sokongan dari aliansi lain. Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Aceh (ALMAPA) menyatakan akan ikut turun ke jalan. Koordinator ALMAPA, Khairul Badri, menegaskan komitmen pihaknya untuk memperkuat barisan. “Kami ikut ambil bagian memperkuat Gerakan sipil ini untuk menyuarakan tuntutan keadilan, dengan mengerahkan masa yang ada,” kata Khairul.

Aksi yang akan digelar esok hari ini mengusung sejumlah tuntutan utama, di antaranya adalah reformasi total institusi DPRA dan Polri, penolakan pembangunan lima batalyon baru di Aceh, pengusutan tuntas pelanggaran HAM, serta penyelesaian masalah pertambangan yang dianggap merugikan rakyat.

Menanggapi rencana aksi ini, Kapolda Aceh Brigjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah mengimbau semua pihak untuk menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi. Ia menekankan pentingnya menjaga citra Aceh sebagai daerah yang damai. “Bila memang mengharuskan untuk melakukan aksi, lakukanlah dengan cara-cara yang baik dan saling menghormati, sehingga terhindar dari gesekan yang tidak perlu. Kita buktikan bahwa Aceh adalah Bumi Serambi Mekah yang tetap menjunjung tinggi etika dan adab,” 1tegas Kapolda. Beliau menambahkan, pihak kepolisian berkomitmen untuk bertindak profesional demi memastikan keamanan dan melindungi keselamatan masyarakat serta fasilitas publik.

Imbauan senada juga datang dari Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, yang berharap penyampaian aspirasi dapat berjalan damai tanpa tindakan anarkis, selaras dengan status Aceh sebagai daerah syariat Islam. Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang terus menguat, semua mata kini tertuju pada aksi damai yang akan berlangsung di jantung pemerintahan Aceh esok hari.[red]

Penulis: ZamzamiEditor: redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *