BANDA ACEH – Sarannews | Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan memulai proyek strategis Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Sungai Krueng Lambeusoi di Gampong Ujong Muloh, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Proyek yang menelan biaya lebih dari Rp14,3 miliar ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir tahunan yang kerap melanda wilayah tersebut dan mengancam keselamatan warga serta merusak infrastruktur. PT. Fatara Julindo Putera telah ditunjuk sebagai pelaksana proyek setelah memenangkan tender yang diselenggarakan pada bulan Juni-Juli 2025.
Proyek ini dilatarbelakangi oleh kondisi Krueng Lambeusoi yang sering tidak mampu menampung volume air saat curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan banjir. Berdasarkan dokumen resmi, maksud dari pekerjaan ini adalah untuk membangun konstruksi pengendali banjir sebagai upaya penanggulangan permasalahan tersebut. Tujuannya lebih jauh adalah untuk melindungi dan mengamankan daerah aliran sungai, sarana dan prasarana umum, mencegah pendangkalan akibat erosi, serta melindungi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai dari ancaman banjir.
Anggaran untuk proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun 2025 dengan nilai pagu paket sebesar Rp15.520.000.000. Dalam proses lelang yang telah selesai, PT. Fatara Julindo Putera yang beralamat di Aceh Besar berhasil memenangkan kontrak dengan nilai penawaran sebesar Rp14.319.235.453,22,-
Menurut dokumen yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran UPTD PI Wilayah V Dinas Pengairan Aceh, Ir. Bambang Yusri, ST., MT, proyek ini memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 168 hari kalender. Proses tender proyek dengan kode 10027297000 ini telah melalui serangkaian tahap, mulai dari pengumuman pascakualifikasi pada 17 Juni 2025 hingga penandatanganan kontrak yang berlangsung antara 9 hingga 14 Juli 2025. Dengan dimulainya pekerjaan ini, diharapkan masalah banjir kronis di sekitar Krueng Lambeusoi dapat segera teratasi secara permanen.[Red]