Anggota DPRA Desak Dinas Pengairan Aceh Prioritaskan Penanganan Irigasi Krueng Baru

  • Bagikan
Tgk H Attarmizi Hamid

Sawah Mengering Lagi, Petani Terancam Gagal Panen untuk Ketiga Kalinya

Sarannews | Banda Aceh – Krisis irigasi Krueng Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan, kembali menjadi sorotan. Setelah sempat dilakukan perbaikan pada April lalu, kondisi saluran irigasi kini memburuk kembali. Air sungai tidak lagi mengaliri areal persawahan warga, menyebabkan banyak lahan kering kerontang dan bahkan sawah yang sudah dibajak kembali mengeras, ini akan menimbulkan kerugian bagi petani yang harus membajak dua kali jadinya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR Aceh, Tgk. Attarmizi, menyampaikan desakan kepada Dinas Pengairan Aceh untuk segera memprioritaskan penanganan irigasi Krueng Baru.

“Kami kembali menerima keluhan masyarakat terkait irigasi Krueng Baru yang tidak bisa mengairi lahan persawahan. Setelah kami tinjau langsung ke lapangan, memang benar: air dari Krueng Baru tidak masuk ke saluran irigasi karena sedimentasi akibat desain tanggul yang belum sesuai kondisi lapangan,” tegas Tgk. Attarmizi kepada Sarannews, Rabu (18/6/2025), di Banda Aceh, setelah menyelesaikan agenda reses di wilayah terdampak.

Kondisi sawah yg baru siap dibajak tidak ada air

Lebih lanjut, ia menilai bahwa penanganan sebelumnya belum menyelesaikan akar persoalan. Jika tidak ditangani segera, masyarakat di dua kemukiman Kuta Trieng dan Blang Baru kembali terancam gagal panen untuk ketiga kalinya dalam kurun dua tahun terakhir.

“Kami minta dengan tegas kepada Dinas Pengairan Aceh untuk tidak menunda lagi penanganan irigasi ini. Jangan tunggu laporan masuk terus-menerus, sementara petani terus menanggung kerugian. Ini harus jadi prioritas penanganan teknis secepatnya,” ujarnya.

Tgk. Attarmizi menambahkan bahwa dirinya telah menyampaikan kondisi ini secara resmi kepada Bupati Aceh Selatan agar segera mengambil langkah konkret dan terkoordinasi dengan dinas terkait di tingkat provinsi.

Sebelumnya, pada April 2025, irigasi Krueng Baru sempat mendapat perhatian serius dari Bupati dan UPTD V Dinas Pengairan Aceh. Mereka melakukan pembersihan sedimen dan perbaikan intake irigasi, dan hasilnya saat itu berhasil memulihkan aliran air ke sawah petani. Namun, keluhan terbaru menunjukkan bahwa solusi yang diterapkan belum berkelanjutan.

Sarannews telah berupaya mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Dinas Pengairan Aceh, Dadek Surya, melalui pesan WhatsApp ke nomor pribadinya. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan yang diberikan.

Situasi ini menambah deretan persoalan teknis dan perencanaan infrastruktur yang patut dievaluasi, terutama menyangkut proyek vital yang berpengaruh langsung terhadap ketahanan pangan masyarakat di daerah. pungkas Tgk Attarmizi

Penulis: ZamzamiEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *