Arogansi PT.Asdal Kembali Terjadi, Pemerintah Aceh Selatan Jangan Diam

  • Bagikan
Masyarakat Titi Poben Melakukan Protes Atas Sawit Milik Warga Yang Dipanen PT.Asdal, Sabtu 22 Maret 2024

SaranNews.Net – Konflik antara masyarakat Gampong Titi Poben dengan PT.Asdal kembali terjadi. Pasalnya, PT.Asdal diduga kembali memanen sawit yang ditanam oleh masyarakat setempat pada Sabtu 22 Maret 2025.

Tidak hanya itu saja, sebagian warga sudah dipanggil dan dimintai keterangan di Polsek Kecamatan Trumon Timur tanpa ada surat pemanggilan resmi.

“Saya berharap Pemerintah Aceh Selatan tidak diam dalam hal ini, jangan biarkan masyarakat terus di tindas dan berjuang sendiri tanpa hadirnya pemerintah” kata anggota DPRK Aceh Selatan dari Partai Aceh (PA) Adi Samridha kepada SaranNews.Net Sabtu, 22 Maret 2025.

Lebih lanjut, politisi muda Partai Aceh ini meminta kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan agar segera membentuk Tim untuk menyelesaikan konflik antara masyarakat dan PT.Asdal. Sebab, konflik yang sudah terjadi puluhan tahun tersebut belum ada titik temunya.

Begitupun, jika persoalan ini dibiarkan saja terus menerus tidak ada penyelesaian yang jelas, maka dikwatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

“Segera di bentuk tim penyelesaian konflik, sambil juga menunggu habisnya masa HGU untuk tidak di perpanjang kembali” lanjut Adi Samridha.

Sementara itu, Keuchik Gampong Titi Poben Zubir membenarkan bahwa PT.Asdal telah memanen sawit milik masyarakat pada Sabtu 22 Maret 2025. Bahkan, dirinya bersama dengan masyarakat saat ini masih berada di lokasi penyerobotan hasil panen yang dilakukan oleh PT.Asdal.

“Benar pak, PT.Asdal sudah memanen sawit milik masyarakat Titi Poben dan saya bersama masyarakat sekarang masih dilokasi” kata Keuchik Zubir saat dihubungi SaranNews.Net.

Lebih lanjut, Sebut Keuchik Zubir pihaknya berharap agar persoalan antara masyarakat dan PT.Asdal yang terjadi sejak tahun 1996 ini dapat segera diselesaikan. Sehingga, tidak ada lagi sengketa dan saling klaim antara PT.Asdal dan masyarakat.

“Ada sekitar 200 hektar lahan masyarakat Titi Poben yang diserobot oleh PT.Asdal, belum lagi wilayah Kapa Sesak dan Alue Bujok” sebut Keuchik Zubir.

Keuchik Zubir bersama masyarakat berharap agar pemerintah kabupaten Aceh Selatan dibawah kepemimpinan H.Mirwan dan H.Baital Mukadis agar dapat menyelesaikan konflik dan sengketa yang selama ini terjadi antara perusahaan dengan masyarakat

” Kami sangat berharap, pemerintah kabupaten Aceh Selatan dapat segera menyelesaikan masalah antara PT.Asdal dan masyarakat yang sudah puluhan tahun terjadi ini” tutup Keuchik Zubir.|HS

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *