Banda Aceh|SaranNews – Di Aceh, hari meugang tidak hanya dimaknai sebagai hari biasa, namun lebih dari itu meugang merupakan momemtum sakral dan istimewa. Sebab, saat hari meugang semua anggota keluarga berkumpul bersama, anak-anak yang berada di rantau pulang sejenak menjenguk orang tuanya.
Begitupun, hari meugang juga identik dengan masakan daging khas Aceh yang selalu dinanti. Tak lengkap rasanya, hari meugang tanpa masakan daging, lemang serta ketupat yang menjadi pelengkap hari sakral tersebut. Tak heran, jika momentum meugang di Aceh menjadi sebuah tradisi turun temurun yang masih menjadi momen penting menjelang puasa dan hari raya.
Bagi kepala rumah tangga di Aceh, tak peduli meskipun harga daging mahal, yang penting walaupun sedikit, tetap harus dibawa pulang kerumah. Sebab, anak dan istri sudah menanti daging meugang yang dibawa pulang untuk dimasak dan dimakan bersama. Bagi laki-laki di Aceh, hari meugang bukan hanya sekedar momen biasa, tapi juga pertaruhan harga diri seorang kepala rumah tangga untuk membuat anak dan istri bahagia di hari tersebut.
Informasi yang diperoleh media ini, Rabu (26/02/2025) harga daging di Aceh tahun 2025 ini, masih berkisar di Rp. 200 hingg 220 ribu per kilogramnya. Mahal memang, tapi ini bukanlah menjadi penghalang bagi kepala rumah tangga di Aceh.Meskipun kondisi ekonomi saat ini semakin sulit, namun daging meugang tetap harus dibawa pulang agar anak istri senang.***